KEGIATAN OUTDOOR LEARNING CLASS SDK SANTO BAVO MADIUN
DI TAMAN NGROWO PDAM KOTA MADIUN
Pada hari Jumat, 7 Mei 2021, SDK Santo Bavo Madiun melakukan kegiatan Outdoor Learning Class di Taman Ngrowo PDAM Kota Madiun mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6. Tujuan dari Outdoor learning / Pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu cara mengajar guru SDK Santo Bavo dengan jalan membimbing siswa di lapangan atau pembelajaran yang menggunakan sumber belajar berupa alam sekitar dan bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri, mentransfer pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dimiliki, menterjemahkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Sebelum melakukan pembelajaran Outdoor Learning Class diawali dengan doa dan menerapkan protokol kesehatan yaitu melakukan cek suhu badan, cuci tangan menggunakan handsanitizer, memakai masker serta penggunaan alat kesehatan lainnya.
Belajar di luar kelas dapat mendorong siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dan lebih menantang bagi siswa dan menjembatani antara teori di dalam buku dan kenyataan yang ada di lapangan. Adapun materi yang disampaikan oleh guru SDK Santo Bavo antara lain :
Kelas 1, mengenal rasa, bimbingan Bu Siti
Kelas 2, melakukan Tema bimbingan Bu Sisca
Kelas 3, mengenal simetri lipat dan simetri putar, bimbingan Bu Kas.
Kelas 4, pendataan dan grafik, bimbingan Bu Aryanti
Kelas 5 , Pengenalan tema bimbingan Bu Etik
Kelas 6, belajar try out, bimbangan Bu Suci.
Pembelajaran Out door merupakan metode untuk meningkatkan kapasitas belajar yaitu siswa dapat belajar secara lebih mendalam melalui objek-objek yang dihadapi dari pada jika belajar di dalam kelas yang memiliki banyak keterbatasan.
Selama melakukan kegiatan pembelajaran Outdoor Learning Class semua siswa SDK Santo Bavo dipantau seluruh aktivitasnya oleh guru-guru yang berkompeten mengingatkan kepada siswa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pembelajaran out door yang dilakukan oleh SDK Santo Bavo dilakukan pada masa pandemi ini untuk membangun kembali kesukaan untuk belajar karena selama ini siswa melakukan pembelajaran dengan metode online/daring dirumah masing-masing. Pilihan pada Taman PDAM Ngrowo Kota Madiun karena lokasinya strategis dipusat kota dekat dengan rumah siswa, sejuk, rindang dan asri serta memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai Agrowisata Ngrowo Bening yaitu pusat tanaman Buah dan Sayur di Kota Madiun.
Pandemi covid 19 memberikan dampak pada semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Work From Home (WFH) adalah suatu kebijakan yang diambil pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19.
WFH ini berarti proses belajar mengajar (PBM) yang biasanya dilakukan di ruang kelas secara langsung sekarang digantikan dengan PBM menggunakan sistem online/daring.
Untuk mendukung terlaksanakanya proses belajar mengajar dengan system daring, SDK Santo Bavo melakukan workshop bagi guru untuk dapat berkreasi dengan menggunakan media IT yaitu dengan membuat video pembelajaran.
Video pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta didik mencemati materi pelajaran secara lebih mudah dan menarik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada masa Pandemi Covid 19 ini guru harus mampu membuat video pembelajaran yang berisikan materi yang akan dipahami peserta didik dirumah, sehingga pembelajaran tetap bisa terlaksana tanpa harus bertemu secara langsung.
Video pembelajaran dibuat oleh guru di SDK Santo Bavo yang berisikan materi secara teori dan bisa juga berupa gerakan yang bisa dipraktekkan siswa dirumah, sehingga pembelajaran tetap terlaksana untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat,minat dan kemampuannya.
Beladiri karate adalah sebuah cabang olahraga untuk memperdalam pengetahuan siswa/i SDK Santo Bavo Madiun tentang salah satu beladiri yang ada di Indonesia. Bela diri karate di kemas dalam bentuk ekstrakurikuler khususnya di SDK Santo Bavo Madiun. Ekskul beladiri karate adalah wadah bagi siswa/i yang baru ingin mengenal dan yang telah memilikii kemampuan dalam beladiri karate. Sehingga mereka bisa mengembangkan dan mengekspresikan diri mereka melalui beladiri karate ini. Ekskul beladiri karate tentunya terbuka untuk semua siswa/i SDK Santo Bavo Madiunbaik yang sudah pandaii beladiri maupun yang belum pandai beladiri.
Tujuan adanya ekskul bela diri karate adalah:
Wadah para siswa/i untuk mengembangkan minat dan bakat dalam beladiri karate
Mengarahkan siswa/I agar melakukan kegiatan yang lebih positif
Menyalurkan kemampuan dan meningkatkan prestasi
Serta melatih mentalitas dan kedisiplinan diri pada siswa/i
Banyak hal baik perlu ditanamkan pada siswa/I SDK Santo Bavo agar menjadi kebiasaan hingga dewasa, salah satunya adalah kepedulian terhadap lingkungan. Perilaku tidak menjaga lingkungan bisa berdampak buruk bagi kondisi bumi maupun kelangsungan hidup semua makhluk di dalamnya. Salah satu bentuk kegiatan nya yaitu PEDULI LINGKUNGAN yaitu Membuang sampah pada tempatnya.
Cara ini adalah hal dasar guna menanamkan kepedulian siswa terhadap lingkungan yaitu siswa diwajibkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Perlunya diberi pemahaman dan kesadaran siswa bahwa membuang sampah di sembarang tempat bisa berakibat buruk bagi lingkungan, seperti banjir yang bisa merusak rumah dan menyebarkan penyakit dan banyak masalah kesehatan.
Selain itu, membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya juga bisa membuat mereka berlatih membedakan jenis-jenis sampah, dimulai dari sampah organik dan nonorganik. Ketika anak sudah terbiasa dengan perilaku ini, akan timbul kesadaran dan kebiasaan menjaga lingkungan hingga mereka dewasa.
Mengenalkan R3 (reduce, reuse, dan recycle)
Konsep reduce, reuse, dan recycle penting untuk dikenalkan pada anak dengan contoh nyata saat mengajarkan mereka soal menjaga lingkungan. Misalnya, reduce dengan membeli spidol yang bisa diisi ulang kembali, reuse dengan menggunakan botol air minum kemasan untuk pot tanaman, recycle dengan memanfaatkan sampah kertas untuk kerajinan tangan. Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif (gotong royong) yang mendorong siswa untuk ikut berperan aktif di dalamnya. Bank sampah akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar (pengepul/lapak) sehingga mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung sampah.
Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti jiwa muda yang suka berkarya. Gerakan Pramuka kita memiliki prinsip dasar yakni iman, taqwa; peduli terhadap bangsa, sesama hidup, dan alam; dan taat pada kode kehormatan Pramuka.
Ada dua tujuan Gerakan Pramuka. Pertama, Pramuka bertujuan membentuk peserta didik untuk memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani. Kedua, kepramukaan harus mampu membentuk peserta didik agar menjadi warga Negara Pacasilais, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.
Di SDK Santo Bavo Siswa diberi kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan Pramuka dengan ragam kegiatan seperti baris-berbaris, memberikan pengetahuan tentang tali-temali dan sandi-sandi. Melalui sejumlah kegiatan keterampilan kepramukaan peserta didik membentuk segenap karakter yang justru diperlukan pada saat ini. Pramuka mengajarkan kedisipilinan, keuletan, semangat pantang menyerah, kebersamaan dan gotong royong.
Di Pramuka anak-anak belajar bagaimana mempertahankan karakter belajar tidak pernah henti dan tidak pantang menyerah. Karakter ini tidak bisa diajarkan kecuali dilatih melalui latihan yang terstruktur dan terjadwal. Kegiatan Pramuka dapat memenuhinya.
Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar dapat membantu mengembangakan kemamampuan psikomotor, afektif, dan kognitif secara terpadu. Kegiatan kePramukaan adalah kegiatan yang mengedepankan kemampuan kognitif yang baik, dan gerakan psikomotorik yang cepat dan tangguh.
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal.
Ini perlu diperhatikan dan sekaligus menjadi penekanan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dimana dalam kegiatan Pramuka anak-anak bermain sambil belajar. Mereka aktif membentuk sebuah pengetahuan baru. Pengetahauan tentang karakter yang kuat dalam diri
Seni Budaya dan Keterampilan merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah dasar menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Khususnya pembelajaran seni tari merupakan pembelajaran yang baik untuk menumbuhkan kreativitas dan kepekaan siswa. Pembelajaran seni tari dalam kurikulum termasuk kelompok mata pelajaran estetika.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. ekstrakurikuler bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan kemampuan minat bakat serta potensi yang dimiliki.
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar merupakan salah satu dari beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang dibrikan kepada anak didik di SDK Santo Bavo Madiun.
Pembelajaran seni tari wajib diajarkan di sekolah dasar khususnya di SDK Santo Bavo Madiun, karena memberikan dampak penting terhadap pertumbuhan siswa yang ditunjukkan dengan perkembanganmotorik anak dalam bentuk gerak-gerak bebas dalam menari.Kegiatan melakukan gerak-gerak tari juga melibatkan kesadaran estetik, sehingga jiwa estetik pada siswa juga dapat tumbuh.
Pembelajaran seni tari di sekolah dasar diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga melalui pembelajaran seni tari diharapkan siswa mampu mengungkapkan ide-ide imajinasinya secara kreatif.
Pembelajaran seni tari di DK Santo Bavo Madiun lebih menekankan pada gerak-gerak dasar tari yang sederhana sesuai pengalaman dan karakteristik gerak tari siswa di sekolah dasar.
Banyak hal positif yang dapat diperoleh siswa dari pembelajaran seni tari.
Pembelajaran tari merupakan media yang dapat digunakan untuk mengembangkan kepribadian anak, yang terlihat dari proses sosialisasi, aktualisasi anak, rasa percaya diri di hadapan orang lain, komunikasi verbal maupun non verbal, serta pemahaman nilai, budaya, sikap. Ekstrakurikuler merupakankegiatan pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kemapuan dan keterampilan peserta didik.
PROGRAM CUCI TANGAN SISWA SDK SANTO BAVO
Dalam rangka memberikan pengetahuan kepada siswa khususnya peduli kesehatan tubuh maka gerakan mencuci tangan di laksanakan di lingkungan SDK Santo Bavo. maka dilakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi seluruh siswa pada berbagai kesempatan. Sosialisasi gerakan dan tata cara mencuci tangan yang benar dilakukan setiap harinya.
Mencuci tangan dilakukan oleh seluruh siswa SDK Santo Bavo pada saat awal sebelum kegiatan belajar-mengajar dilakukan di dalam kelas. Dengan harapan kebiasaan sehat itu dapat melindungi kita dari kuman penyebab penyakit yang menempel di tangan.
Tangan memang merupakan media penularan berbagai penyakit yang disebabkan kuman. Hanya melalui tangan yang kotor, kuman penyakit dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain. Misalnya, diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), TBC, bahkan penyakit mematikan, seperti SARS, flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).
Cooking class adalah kegiatan sentra memasak sederhana yang dilakukan siswa SDK Santo Bavo yaitu tentang proses bagaimana mengolah bahan mentah menjadi matang dan menghidangkan makanan dari awal sampai akhir dalam mengembangkan pengetahuan dan potensi yang ada pada diri siswa tersebut.
Manfaat cooking class bagi siswa SDK Santo Bavo ?
1. Meningkatkan kemampuan berhitung atau matematika.
Memasak adalah cara terampuh untuk belajar matematika. Saat memasak tanpa terasa ia harus mengukur takaran makanan dari resep yang ada, misalnya tiga butir telur, 1/2 sendok makan mentega, dan lain-lain.
2. Membangun pemahaman.
Dengan memasak siswa dapat membangun pemahaman tentang konsep step by step. Mulai dari langkah pertama misalnya mengupas bahan makanan, lalu memotong, memberi bumbu hingga dimasak sampai matang.
3. Belajar sains.
Memasak adalah bagian dari percobaan sains. Terlalu banyak garam atau baking soda dan terlalu sedikit tepung dapat menyebabkan adonan menjadi gagal. Hal ini sama saja dengan belajar sains.
4. Percaya diri.
Dapat menghasilkan suatu karya termasuk masakan dapat meningkatkan percaya diri siswa. Agar lebih maksimal, beri label pada hasil masakannya dengan menggunakan nama siswa
Keahlian berkomunikasi.
Kegiatan santai di kelas dapat membuat siswa lebih relaks untuk berbicara tentang apapun, siswa ikut serta dalam kelas memasak, dan dapat bersosialisasi dengan teman sekelas.
Anak-anak yang kuat, sehat dan cerdas merupakan penentu keberlangsungan bangsa Indonesia. Salah satu faktor penting yang menentukan hal tersebut adalah jumlah asupan gizi yang mampu memenuhi kecukupan gizi.
Asupan gizi dapat berasal dari pangan yang disediakan dan olahan terkemas, pangan siap saji, termasuk Pangan Jajanan Anak Sekolah untuk langsung dikonsumsi oleh siswa SDK Santo Bavo..
SDK Santo Bavo memiliki program pemberian makanan sehat dan bergizi bagi seluruh siswa yang pelaksanaannya dilakukan pada hari jumat yang diberi istilah "Jumat Sehat SDK Santo Bavo". Untuk pebagian makanan sehat bergizi ini dilakukan bagi seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 6 semua diberikan tidak ada yang terlewatkan.
Program pemberian makanan sehat dan bergizi ini memiliki tujuan sebagai berikut ;
(1) Memperbaiki asupan gizi;
(2) Memperbaiki ketahanan fisik;
(3) Meningkatkan kehadiran dan minat belajar;
(4) Meningkatkan kesukaan akan makanan daerah yang bergizi;
(5) Memperbaiki perilaku bersih dan sehat, termasuk kebiasaan makan yang sehat
Program penyediaan makanan tambahan ini di SDK Santo Bavo dibarengi dengan edukasi tentang gizi dan kebutuhan makanan sehat agar siswa lebih paham dan mengerti tentang makanan sehat bergizi yang dibutuhkan tubuh.
Permasalahan sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang belum terselesaikan dengan baik di Indonesia.
SDK Santo Bavo telah menerapkan pengolahan sampah kertas pada lingkungan sekolah dapat menggunakan metode 4R (Reuse, Reduce, Recycle, dan Replace). Untuk mengurangi sampah kertas dapat dilakukan degan membudayakan hemat penggunan kertas baik di lingkungan sekolah SDK Santo Bavo dengan menggunakan teknik reduce kertas. Dengan melakukan ini diharapkan penggunaan kertas akan berkurang sehingga sampah kertas yang dihasilkan juga dapat berkurang.
Metode Reuse atau menggunakan kembali sampah yang terbuang dengan memanfaatkannya menjadi barang lain yang dapat dimanfaatkan. Contohnya penggunaan kaleng sus bekas menjadi wadah pena dan pensil, ember dan mangkuk yang masih layak dapat dimanfaatkan kembali menjadi pot bunga, dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan metode Reuse ( menggunakan kembali) siswa SDK Santo Bavo membuat sampah kertas hasil limbah sekolah dapat di gunakan kembali dengan mengolahnya menjadi kertas pembungkus makanan, menjadi kertas catatan coret-coretan sementara, sampul buku seperti Koran bekas atau kertas kalender bekas dan sebagai media pembungkus benda-benda lainya.
KEGIATAN VISITASI DARI DINAS PENDIDIKAN
Kegiatan visitasi dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Desember 2021. Visitasi adalah kunjungan tim asesor ke sekolah dalam rangka pengamatan lapangan, wawancara dengan warga sekolah, verifikasi data pendukung, serta pendalaman hal-hal khusus yang berkaitan dengan komponen dan aspek akreditasi. Dalam kegiatan visitasi asesor menilai 8 standart pendidikan nasional yang ada di sekolah yaitu :
Standar Isi;
Standar Proses;
Standar Kompetensi Lulusan;
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Standar sarana dan prasarana;
Standar pengelolaan;
Standar pembiayaan;
Standar penilaian pendidikan.
Asesor Visitasi
Instrumen Penilaian
Asesor Diskusi Bersama dengan Guru Wali Kelas 1 - 6 Membahas Mengenai Kendala Pembelajaran Selama Pandemi dan PTMT